Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tuntunan dan Cara Sholat Jenazah Dilengkapi Dengan Doa

Tuntunan dan Cara Sholat Jenazah Dilengkapi Dengan Doa – Sholat Jenazah adalah sholat yang dikerjakan untuk orang muslim baik laki-laki maupun perempuan telah meninggal dunia. Sholat ini sebaiknya dilakukan secara berjamaah terutama dengan jamaah masyarakat tempat mayyit meninggal walaupun sholat ini bisa dikerjakan secara munfarid atau sendiri. Sholat jenazah ini tidak memakai ruku, sujud, I’tidal dan tahiyyat seperti sholat pada umumnya tetapi hanya beberapa takbir dan salam dalam keadaan berdiri. Untuk lebih jelasnya pada penjelasan dibawah ini.

cara sholat jenazah dan doanya
Cara Sholat Jenazah dan Doanya


Adapun bacaan ketika ada orang meninggal adalah
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Innalillaahi wa inna ilayhi raaji’uun
Artinya : "Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah SWT. jualah kami kembali"

#Dalil tentang sholat jenazah

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ . قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ
نِ
Artinya : "Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth." Ada yang bertanya, "Apa yang dimaksud dua qiroth?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas menjawab, "Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar." (HR. Bukhari no. 1325 dan Muslim no. 945)

#Hukum Shalat Jenazah

Hukum shalat jenazah atau menshalati untuk mayit muslim adalah fardhu kifayah. Artinya wajib dilaksanakan minimal oleh satu orang. Dan bila secara sengaja sama sekali tak ada yang menunaikannya maka status dosa menimpa umat islam secara umum dalam arti orang sekitar tempat mayit itu meninggal.

# Syarat sholat Jenazah

1 - Shalat jenazah sama halnya dengan shalat Fardhu/Sunnah yaitu dalam hal diwajibkan menutupi aurat, suci dari hadast besar dan hadast kecil, suci badan, suci pakaian dan tempatnya dan harus menghadap kiblat.
2 - Jenazah harus sudah dimandikan/disucikan dan dikafankan, jenazah diletakan sebelah kiblat/didepan orang yang menshalatkan, kecuali kalau shalat dilakukan di kubur/shalat ghaib.

#Rukun dan Cara Shalat Jenazah

Rukun-rukun yang harus dilaksanakan dalam shalat jenazah antara lain niat, empat kali takbir, berdiri (bagi orang yang mampu), membaca Surat Al-Fatihah, membaca shalawat atas Nabi SAW sesudah takbir yang kedua, doa untuk si jenazah sesudah takbir yang ketiga, dan salam.

1) Niat

Shalat jenazah sama seperti shalat fardhu atau shalat sunnah harus diawali dengan niat, tidak sah shalat seseorang jika tidak diawali dengan niat. dan niatnya adalah semata-mata hanya untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT. Niat wajib digetarkan dalam hati. Apabila dilafalkan secara lisan akan berbunyi:
Untuk jenazah laki-laki:

اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli 'alaa haadzalmayyiti arba'a takbiraatin fardhol kifaayati ma'muuman lillaahi ta'aala.
Artinya : “Saya niat shalat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah karena menjadi makmum karena Allah Ta’ala”.

Untuk jenazah perempuan:

اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli 'alaa haadzihil mayyitati arba'a takbiraatin fardhol kifaayati ma'muuman lillaahi ta'aala.
Artinya : “Saya niat shalat atas mayit perempuan ini empat kali takbir fardhu kifayah karena menjadi makmum karena Allah Ta’ala”.

2) Takbir Pertama dan dilanjutkan membaca surat Al Fatihah

Berikut bacaan surat Al Fatihah dan artinya

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ ﴿١﴾ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٢﴾ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ ﴿٣﴾ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴿٤﴾ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴿٥﴾ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿٦﴾ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ﴿٧﴾

Bismillahirrahmanirrahiim. Alhamdulillahi rabbil’alamiin. Arrahmanirrahiim. Maliki yawmiddiin. Iyyakana’budu wa iyyaka nasta’iin. Ihdinash shiratal mustaqiim. Siratal ladziina an’amta ‘alayhim ghayril maghdhobi ‘alayhim waladh dholliin.

Artinya : “ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

3) Takbir Kedua dan dilanjutkan dengan membaca shalawat Nabi

Berikut bacaan sholawat nabi Muhammad SAW:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad, wa 'alaa ali sayyidinaa muhammad
Artinya : "Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW., beserta keluarganya".

Akan lebih bagus bila disambung:

كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Kamaa shallaita 'alaa ibraahiim, wa 'alaa ali ibraahiim, innaka khamiidun majiid, wabaarik 'alaa sayyidina muhammad, wa 'alaa ali sayyidina muhammad. kamaa baarakta 'alaa sayyidina ibraahiim, wa 'alaa ali sayyidina ibraahiim. Fil 'alaamiina innaka hamiidummajiid.

Artinya : "Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW., beserta keluarganya. Sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada kepada Nabi Ibrahim AS., dan keluarganya. dan limpahkanlah berkat atas Nabi Muhammad SAW., besrta keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkat atas Nabi Ibrahim AS., dan keluarganya. di seluruh alam semeta Engkaulah yang Maha Terpuji dan Maha Mulia".


4) Takbir Ketiga dan diteruskan membaca doa untuk jenazah yang sedang dishalati:

Setelah selesai membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW dilanjutkan dengan takbir ketiga. Kemudian medoakan jenazah dengan doa sebagai berikut:

(اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ (لَهَا) وَارْحَمْهُ (هَا) وَعَافِهِ (هَا) وَاعْفُ عَنْهُ (هَا
Allaahummaghfir lahu (haa) warhamhu (haa) wa'aafihii (haa) wa'fu 'anhu (haa).
Artinya : "Ya Allah, ampunilah dia, kasianilah dia sejahterakanlah dia dan ampunilah segala dosa dan kesalahannya".

Atau doa yang lebih panjang dengan bacaan:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ (لَهَا) وَارْحَمْهُ (هَا) وَعَافِهِ (هَا) وَاعْفُ عَنْهُ (هَا)، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ (هَا)، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ (هَا)، وَاغْسِلْهُ (هَا) بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ (هَا) مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ (هَا) دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ (هَا)، وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ (هَا)، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ (هَا)، وَقِهِ (هَا) فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّار

Allaahummaghfir lahu (haa) warhamhu (haa) wa'aafihii (haa) wa'fu 'anhu (haa) wa akrim nuzulahu (haa) wa wassi' madkhalahu (haa) waghsilhu (haa) bil maa-i wats tsalji wal baradi wa naqqihi (haa) minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danasi wa abdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa) wa ahlan khairan min ahlihi (haa) wa zaujan khairan min zaujihi (haa) wa qihi (haa) fitnatal qabri wa 'adzaaban naar.

Artinya : "Ya Allah, ampunilah dia, kasianilah dia, sejahterakanlah dia dan ampunilah segala dosa dan kesalahannya, hormatilah/mulyakanlah kedatangannya, luaskanlah tempat tinggalnya dan bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih bersih dari segala kotoran, gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari yang terdahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik dari pada ahli keluarga yang terdahulu dan peliharalah (hindarkanlah) ia dari siksa kubur dan azab neraka".

5) Takbir yang keempat kalinya. Setelah mendoakan jenazah secara khusus dan melakukan takbir keempat, maka dilanjutkan dengan membaca doa:

اَللّٰهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu (haa) walaa taftinaa ba'dahu (haa) waghfir lanaa wa lahu (haa)
Artinya: "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia."

Atau doa yang lebih lengkap:

اَللّٰهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ وَلَاِ خْوَا نِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَاتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَااِنَّكَ رَؤُفٌ رَّحِيْمٌ
Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu (haa) walaa taftinaa ba'dahu (haa) waghfir lanaa wa lahu (haa) wa li-ikhwaaninal ladziina sabaquunaa bil iimaani wa laa taj'al fii quluubinaa ghillal lil-ladziina aamanuu rabbanaa innaka rauufur rahiim
Artinya: "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami, dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia, dan bagi saudara-saudara kita yang mendahului kita dengan iman, dan janganlah Engkau menjadikan gelisah dalam hati kami dan bagi orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

6) Mengucapkan salam secara sempurna:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalaamu 'alaikum wa rahmatul laahi wa barakaatuh
Artinya : "Keselamatan, Rahmat dan Berkat Allah SWT., semoga tetap pada kamu sekalian".

Demikianlah secara ringkas tentang tuntunan dan cara sholat jenazah dalam islam. Semoga bermanfaat bagi penulis kususnya dan umumnya bagi pembaca.
Dan tak lupa yang selalu saya pesankan pada pembaca yaitu apabila terdapat kekeliruan dalam penulisan atau bacaan tentang cara sholat jenazah diatas ada yang salah mohon untuk mengkoreksi.

Posting Komentar untuk "Tuntunan dan Cara Sholat Jenazah Dilengkapi Dengan Doa"